Bandara Adi Soemarmo Turun Kasta, Statusnya Tak Lagi Internasional

Menurut Angkasa Pura I selaku pengelola bandara, penurunan status ini dilakukan berdasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya adalah pergerakan penumpang dan penerbangan yang lebih didominasi oleh penerbangan domestik. Data menunjukkan bahwa selama tahun 2023, persentase penerbangan domestik di Bandara Adi Soemarmo mencapai 96%, sedangkan penerbangan internasional hanya 4%.

Penurunan status Bandara Adi Soemarmo dikhawatirkan akan berdampak pada sektor pariwisata dan ekonomi di Solo dan sekitarnya. Pasalnya, bandara ini selama ini menjadi pintu gerbang utama bagi wisatawan mancanegara yang ingin berkunjung ke Solo dan Jawa Tengah. Namun, Angkasa Pura I meyakinkan bahwa pihaknya akan terus berusaha meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur di bandara, meskipun statusnya telah diturunkan.

Angkasa Pura I berencana untuk fokus pada pengembangan penerbangan domestik dan meningkatkan konektivitas ke berbagai kota di Indonesia. Pihaknya juga akan terus menjalin kerjasama dengan maskapai penerbangan dan agen perjalanan untuk menarik lebih banyak wisatawan domestik. Selain itu, Angkasa Pura I juga akan mengembangkan berbagai fasilitas dan layanan baru di bandara, seperti area komersial, restoran, dan tempat hiburan.

Penurunan status Bandara Adi Soemarmo menjadi bandara domestik merupakan sebuah keputusan yang harus diterima. Meskipun demikian, Angkasa Pura I berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan dan infrastruktur di bandara ini agar tetap menjadi bandara yang nyaman dan aman bagi para pengguna jasanya. Penurunan status ini juga menjadi tantangan bagi Solo dan Jawa Tengah untuk meningkatkan daya tarik wisatanya dan menarik lebih banyak wisatawan domestik.